Untuk melahirkan secara normal atau tanpa bantuan alat, anda mutlak membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang baik, kekuatan untuk mengejan, kondisi jalan lahir yang memungkinkan, dan posisi janin yang baik
Baca, letang lintang atau trasverse lie dalam kehamilan
Jika salah satu diantara kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka opsi selanjutnya adalah metode persalinan menggunakan alat.
Diantara beberapa pilihan metode persalinan, ada 2 cara melahirkan yang membutuhkan alat bantu untuk membantu proses kelahiran bayi, yaitu metode persalinan dengan alat vakum dan alat forsep.
Apa perbedaan proses melahirkan dengan alat bantu vakum dan forsep? mari kita kenali keduanya.
Metode Persalinan Dengan Alat Bantu
Metode Persalinan Menggunakan Alat Vakum
Persalinan menggunakan alat vakum merupakan pilihan metode persalinan yang dilakukan jika kondisi ibu tidak memungkinakan untuk mengejan atau tenaga mengejan yang kurang untuk melalui proses persalinan normalPada proses persalinan dengan vakum, bayi akan dihisap keluar melalui jalan lahir menggunakan alat hisap berbentuk cup.
Proses persalinan dengan metode vakum ini membutuhkan daya tahan ibu yang cukup kuat karena proses persalinan bisa berlangsung lebih lama dibanding metode persalinan normal.
Metode Persalinan Dengan Alat Forsep
Hampir sama dengan metode vakum, bedanya proses melahirkan satu ini menggunakan alat dari logam yang mencengkram kepala bayi untuk kemudian menariknya keluar melalui jalan lahir. Episiotomi atau pengguntingan kulit dan otot antara jalan lahir dan anus dibutuhkan untuk melancarkan proses persalinan dengan alat forsep tersebutMetode persalinan dengan alat forsep hanya dilakukan jika menurut penilaian medis, kondisi kesehatan ibu dirasa tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan normal, atau proses persalinan diperkirakan dapat membahayakan ibu maupun janin.
Biasanya, metode persalinan forsep akan menjadi metode melahirkan yang dipilih oleh dokter yang membantu proses persalinan jika ibu hamil memiliki masalah dengan kesehatan jantung, memiliki gangguan asma, kondisi keracunan kehamilan yang mengharuskan bayi segera lahir untuk menghindari resiko terburuk, dan pada kondisi dimana proses persalinan dirasa dapat membahayakan jiwa ibu dan atau janin.