Kehamilan Ektopik
Pada kasus blighted ovum atau kehamilan kosong, kehamilan sebenarnya tidak terjadi karena adanya kegagalan proses konsepsi, namun tubuh mengalami perubahan kadar hormon sehingga menimbulkan ciri-ciri kehamilan.
Ciri-ciri kehamilan tersebut umumnya bertahan hingga 7 minggu kehamilan lalu kemudian menghilang.
Di beberapa daerah, kehamilan kosong dikenal dengan istilah kehamilan yang menghilang. Selengkapnya bisa anda baca di artikel fakta kehamilan kosong atau blighted ovum.
Sementara pada kasus kehamilan ektopik, pembuahan terjadi namun pada tempat yang tidak semestinya atau di dalam rahim, melainkan pembuahan terjadi di luar kandungan, bisa terjadi di area leher rahim, saluran telur, atau di indung telur.
Kehamilan Ektopik dan Resikonya
Karena janin tidak terbentuk di tempat semestinya, perlindungan dan dukungan hidup serta dukungan untuk perkembangan janin sangatlah minim, sehingga resiko keguguran sangat besar pada kasus kehamilan ektopik ini.Kehamilan di luar kandungan atau kehamilan ektopik merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan medis. Karena bukan hanya membahayakan janin, kehamilan ektopik juga bisa mengancam keselamatan sang ibu hamil.
Walaupun terkesan menakutkan, kehamilan ektopik tercatat hanya terjadi sekitar 1% kasus saja dari seluruh jumlah kehamilan, dan tidak menyebabkan efek buruk pada kesuburan.
Artinya, ibu hamil yang mengalami kegagalan kehamilan karena kehamilan ektopik masih sangat dimungkinkan untuk dapat hamil kembali dan hanya sekitar 10% hingga 12% ibu hamil yang dilaporkan mengalami kembali kehamilan ektopik setelah mengalami masalah kehamilan di luar kandungan tersebut